Menghadapi maraknya konflik dan kejadian kekerasan di Indonesia, Palang Merahh Indonesia (PMI) membuat rencana kontigensi dan standar operation procedure (SOP) untuk menangani konflik. Hal ini dilakukan dalam 2 hari pertemuan Disaster Management Meeting ke-18, 24-25 Oktober 20013 di Bandung Jawa Barat.
Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Sumarsono menjelaskan konflik maupun kekerasan telah mengakibatkan korban jiwa dan luka. Menurut data Kementrian Perekonomian dan Kesra (Kemenkokesra) tahun 2009-2011, konflik akibat tawuran dan penghakiman massa (1216 kasus) adalah yg tertinggi. Secara keseluruhan jumlah korban dari 4.049 kasus kekerasan sebanyak 354 meninggal dan 4968 luka-luka.
"Kita berharap konflik dan kekerasan tidak menjadi budaya di negeri ini. Konflik juga telah meminta korban dan merusak infrastruktur. Inilahh fakta di lapangan," jelas Sumarsono.
Melihat trend kejadian dan dampak akibat konflik yang terjadi akibat masalah politik, ekonomi, kekerasan, tawuran, separatisme, SARA, dan sebagainya, PMI perlu bersiap diri dengan memiliki rencana kontigensi dan SOP dalam penanganan konflik yang nantinya dapat dijalankan di seluruh PMI di Indonesia.
"Renkon dan SOP ini harus dijalankan disesuaikan dengan kapasitas di daerah dan sesuai kondisi. Dan juga harus dapat dilakukan oleh masyarakat," kata Sumarsono.
Renkon dan SOP ini juga dibuat untuk menghadapi adanya ancaman mega trust tsunami di Mentawai Sumatera Barat dan mega trust tsunami Selat Sunda yang dapat menjadi ancaman besar bagi ibukota.
PMI juga menghadirkan mitra-mitranya dari Kementrian Sosial (Kemensos), Pusat Krisis Kementrian Kesehatan (Puskris Kemenkes), dan Kepolisian RI untuk mendapatkan gambaran mengenai penangan mereka terhadap konflik sejauh ini.
Pertemuan DM Meeting melibatkan 33 perwakilan dari 33 PMI Provinsi dan staf dari Markas Pusat PMI. Pertemuan ini digelar PMI bekerjasama dengan ICRC, IFRC dan Palang Merah Canada.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Arifin Muh. Hadi, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, HP. 0811943952 atau Tia Kurniawan, Kepala Sub Tanggap Darurat Bencana, Markas Pusat PMI, HP. 0856 24398474.
Source: www.pmi.or.id
|